Minggu, 11 Desember 2011

pra uas ganjil

alhamdulillah uas udah beres. seneng, tapi khawatir juga takut takut ada uas ke 2. terus,, hasilnya gimana ya... mudah mudahan bagus, memuaskan.

Kamis, 01 Desember 2011

prestasi belajar

Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar. Orangtua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orangtua dapat mengenali penyebab dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan menurut Djaali, H. dalam sebuah bukunya berjudul Psikologi Pendidikan pada tahun 2007, yaitu:

FAKTOR DARI DALAM DIRI

Kesehatan
Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain, maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi, gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses belajar.

Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak. Menurut Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.

Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan

Cara belajar
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku, pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.

FAKTOR DARI LINGKUNGAN

Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.

Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.

Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik, terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.

Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya sesempurna mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan.

mencontek

Mencontek pada saat ujian bagi sebagian siswa merupakan kebiasaan. Coba saja tanyakan kepada guru yang pernah mengawas ujian. Apakah ada siswa yang bertindak aneh di kelas dan terindikasi mencontek? Kebiasaan buruk tersebut tidak boleh dibiarkan. Sesuai dengan salah satu bentuk pendidikan, kalau ada yang berbuat salah harus ditegur dan sampaikan bahwa itu salah sehingga tidak boleh dilakukan. Tindakan tegas diperlukan oleh guru untuk memperingatkan siswa yang mencontek agar siswa tidak lagi melakukan kebiasaan buruk tersebut. Ingat bahwa tegas bukan berarti galak atau berupa kekerasan. Tegas di sini bisa berupa tindakan yang konsisten atas suatu perbuatan, dalam hal ini mencontek, terhadap siapa pun tanpa pandang bulu. Agar siswa tidak mengulangi perbuatan buruk mencontek, bisa juga dengan memberikan sangsi yang membuat siswa tersebut kapok. Tidak perlu sangsi yang terlalu memberatkan, diantaranya bisa berupa pengurangan nilai atau sangsi akademis lainnya.

Banyak akibat buruk yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan buruk mencontek. Akibat buruk tersebut diantaranya adalah menurunnya rasa percaya diri dan kreativitas siswa dalam jangka pendek atau jangka panjang. Siswa yang mempunyai kebiasaan mencontek akan selalu merasa tidak percaya dengan apa yang dirinya kerjakan. Dalam menyelesaikan soal ada perasaan tidak yakin sehingga selalu ingin melihat pekerjaan orang lain dan membandingkannya. Hal ini akan berakibat siswa tersebut tidak mau lagi menyelesaikan soal dan lebih memilih melihat pekerjaan orang lain kemudian menyalinnya. Lama-kelamaan tidak akan ada ide-ide orisinil yang keluar dari pemikiran dan tidak bisa berkreasi. Kita ketahui bersama betapa tidak berharganya produk sebagus apapun jika diketahui bahwa produk tersebut adalah hasil contekan. Misalnya dalam hal musik, rancangan busana, design, tulisan, dan sebagainya. Selain merugikan orang lain sebagai kreatornya, karya hasil contekan bisa dituntut secara hukum dan bisa menjadikan masalah.

Lalu bagaimana untuk membuat siswa tidak berpikir untuk mencontek? Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, salah satunya adalah dengan memberikan sangsi terhadap pencontek. Tapi langkah tersebut merupakan langkah yang berupa ‘pengobatan’. Alangkah baiknya mencegah siswa mencontek daripada ‘mengobati’ dari kebiasaan mencontek. Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah siswa mencontek ketika ujian. Diantaranya adalah dengan membuatkan siswa kelompok belajar, sehingga masalah yang siswa alami ketika belajar bisa diselesaikan bersama kelompoknya. Kelompok belajar selain tempat untuk berbagi materi pelajaran, bisa juga menjadi ajang untuk bersosialisasi dan bermain. Langkah pencegahan selanjutnya adalah dengan menanamkan iman dan taqwa pada siswa. Setelah tertanam pada diri siswa bahwa setiap tingkah laku kita selalu diawasi Allah, maka keinginan untuk mencontek akan sangat minimal. Upaya lainnya adalah jangan terlalu menuntut nilai-nilai pada setiap pembelajaran. Nilai memang penting untuk menentukan prestasi. Namun, pengembangan diri dan prestasi tidak hanya ditentukan oleh nilai raport. Selalu mengingatkan siswa bahwa kalau rajin belajar, nilai yang baik juga akan diraih.

senyuman

Ada yang disebut dengan senyuman sinis. Dengan memberikan senyuman ini, orang lain menjadi teriris hatinya. Ada pula senyum ketegaran. Inilah senyuman dari orang yang tegar dalam menerima ujian, baik itu berupa bencana alam maupun kepahitan hidup. Aneka senyuman lainnya adalah senyum ketabahan dari seorang hamba yang ikhlas menerima ujian dari Allah swt. Senyuman ini seperti suasana malam hening sambil bersujud dan berdo'a untuk mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa hingga membuat hati kita bergetar melihatnya. Ada lagi senyuman yang membuat orang yang melihatnya menjadi mabuk kepayang hingga terjerumus ke lembah maksiat. Inilah senyuman menggoda yang ditebar para lelaki dan wanita penggoda. Senyum sejenis ini tentu akan membawa bencana karena bisa menyebabkan orang melanggar larangan Allah SWT. Ada senyum ketulusan. Senyum ini membuat orang yang melihatnya ikut berbahagia. Senyum yang ini tidak dimiliki oleh orang-orang yang keji, sombong, angkuh, dan orang yang busuk hati. Senyum yang berangkat dari ketulusan hati adalah sedekah. dan pahala dari Allah akan mengalir kepada hamba-Nya yang murah senyum kepada sesama.

Manfaat Senyum diantaranya yaitu :

- Senyum membuat Anda lebih menarik. Orang yang banyak tersenyum memiliki daya tarik. Orang yang suka tersenyum membuat perasaan orang disekitarnya nyaman dan senang. Orang yang selalu merengut, cemburut, mengerutkan kening, dan menyeringai membuat orang-orang disekeliling tidak nyaman. Dipastikan orang yang banyak tersenyum memiliki banyak teman.

- Senyum mengubah perasaan. Jika Anda sedang sedih, cobalah tersenyum. Senyuman akan membuat perasaan menjadi lebih baik. Menurut penelitian, senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan berubah.

- Senyum menular. Ketikan seseorang tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang disekitar Anda pasti akan ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia

- Senyum menghilangkan stres. Stres bisa terlihat di wajah. Senyuman bisa menghilangkan mimik lelah, bosan, dan sedih. Ketika anda stres,ambil waktu untuk tersenyum. Senyuman akan mengurangi stres dan membuat pikiran lebih jernih.

- Senyum meningkatkan imunitas. Senyum membuat sistem imun bekerja lebih baik. Fungsi imun tubuh bekerja maksimal saat seseorang merasa rileks. Menurut penelitian, flu dan batuk bisa hilang dengan senyum

- Senyum menurunkan tekanan darah. Tidak percaya? Coba Anda mencatat tekanan darah saat anda tidak tersenyum dan catat lagi tekanan darah saat anda tersenyum saat diperiksa. Tekanan darah saat Anda tersenyum pasti lebih rendah.

- Senyum melepas endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Senyum ibarat obat alami. Senyum bisa menghasilkan endorphin, pemati rasa alamiah, dan serotonin. Ketiganya adalah hormon yg bisa mengendalikan rasa sakit.

- Senyum membuat awet muda. Senyuman menggerakkan byk otot . Akibatnya otot wajah terlatih sehingga anda tidak perlu melakukan face lift. Dijamin dengan byk tersenyum Anda akan terlihat lebih awet muda.

- Senyum membuat Anda kelihatan sukses. Orang yg tersenyum terlihat lebih percaya diri,terkenal, dan bisa diandalkan. Pasang senyum saat rapat atau bertemu dengan klien. Pasti kolega Anda akan melihat Anda lebih baik.

- Senyum membuat orang berpikir positif. Coba lakukan ini : pikirkan hal buruk sambil tersenyum. Pasti susah. Penyebabnya, ketika Anda tersenyum,tubuh mengirim sinyal "hidup adalah baik". Sehingga saar tersenyu,, tubuh menerimanya sebagai anugrah

sedekah

Sedekah yang Baik
Istilah sedekah mengacu pada pemberian yang bersifat sukarela dan sunat hukumnya. Kata sedekah seakar dengan kata al-sidqu yang berarti benar. Ini mengandung makna bahwa orang yang bersedekah telah melakukan cara yang benar dalam menggunakan harta. Meskipun demikian, sedekah bukan hanya dengan menggunakan harta. Sikap yang baik dan menyenangkan hati sesama manusia termasuk sedekah. Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Senyum simpulmu kepada saudaramu ketika bertemu adalah sedekah.'' (HR Tirmidzi).

Islam menganjurkan pemeluknya banyak bersedekah karena hal itu tidak mendatangkan kerugian dan membuat orang jatuh miskin, tetapi memberikan manfaat positif dunia dan akhirat. Allah SWT akan mengganti yang disedekahkan dengan karunia lebih baik. Allah SWT berfirman, ''Katakanlah, 'Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan, barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.'' (QS 34: 39).

Melalui sedekah, Muslim akan semakin dekat kepada Allah. Ia akan dibalas Allah SWT dengan karunia berupa kenikmatan surga di akhirat kelak. Allah SWT berfirman, ''Dan di antara orang-orang Arab Badwi itu, ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga-Nya). Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 9: 99). Agar sedekah bermanfaat di dunia dan akhirat kita perlu memperhatikan beberapa ketentuan.

Pertama, sesuatu yang disedekahkan merupakan yang terbaik dan disenangi bagi yang memberikan dan menerimanya. Allah SWT berfirman, ''Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan.'' (QS 76: 8). Kedua, sedekah dilakukan secara sukarela, ikhlas, dan tidak riya (pamer). Sedekah bertujuan menjalankan perintah Allah dan mengharapkan keridhoan-Nya. Allah berfirman, ''Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanya untuk mengharapkan keridhoan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih.'' (QS 76: 9).

Ketiga, memberikan sedekah dengan wajar, tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir. Firman Allah SWT, ''Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.'' (QS 25: 67). Keempat, pemberian sedekah tidak bertujuan mendapatkan balasan kembali, baik dengan jumlah sama atau lebih banyak dari yang disedekahkan. Allah berfirman, ''Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.'' (QS 74: 6). Sedekah dengan karakteristik di atas perlu menjadi budaya Muslim sebagai wujud kesalehan, solidaritas sosial, dan bukti persaudaraan antara sesama kita. Apalagi saat ini banyak saudara-saudara kita yang miskin menunggu uluran tangan, bantuan, dan sedekah dari mereka yang mampu. Wallahu a'lam.

manfaat curhat

Dengan curhat, kita bisa memperoleh beberapa manfaat, diantaranya :

Curhat membuat hati terasa tentram. Setelah curhat, perasaan kita akan terasa berbeda. Hati yang terasa berat dan lelah akan menjadi ringan dan lega setelah kita curhat. Rata-rata hasilnya akan seperti itu.
Curhat membantu untuk menyelesaikan masalah. Setelah curhat, kita bisa mendapatkan solusi yang diberikan oleh teman kepada kita atas masalah yang sedang kita alami. Setidaknya masukan dari teman dapat kita pertimbangkan dalam hal menyelesaikan masalah. Tetapi bukan berarti setelah curhat masalah kita akan selesai. Maksudnya setelah kita menerima beberapa masukan dari orang lain, kita bisa memilah dengan baik dan mempertimbangkan cara yang diberikan oleh teman untuk membantu menyelesaikan masalah.
Curhat membuat kita lebih dekat. Sebuah curahan hati bisa membuat kita lebih merasa dekat dengan orang lain.
Curhat membuat kita mengerti kondisi seseorang. Dengan curhat, kita bisa mengetahui bagaimana kondisi yang sedang sahabat alami. Kita akan bisa mengerti dia dengan lebih baik.

Sedikitnya itu adalah beberapa manfaat dari curhat. Tapi jangan asal curhat, karena curhat pada tempat yang salah dapat menimbulkan masalah baru bagi kita. Jadi, pandai-pandailah Anda berteman.

tipe tipe belajar

Tipe Belajar Visual
Bagi siswa yang bertipe belajar visual, yang mememgang peranan penting adalah mata / penglihatan visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / ititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran ersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.

Ciri-ciri Tipe Belajar Visual :

Bicara agak cepat
Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi
Tidak mudah terganggu oleh keributan
Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
Lebih suka membaca dari pada dibacakan
Pembaca cepat dan tekun
Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
Lebih suka melakukan demonstrasi daripada pidato
Lebih suka musik dari pada seni
Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
Mengingat dengan Asosiasi Visual


Tipe Belajar Auditif
Siswa yang bertipe auditif mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Karena akan sia-sialah guru yang menerangkan kepada siswa tuli, walaupun guru tersebut menerangkan dengan lantang , jelas dan dengan intonasi yang tepat.

Ciri-ciri Tipe Belajar Auditif :

Saat bekerja suka bicaa kepada diri sendiri
Penampilan rapi
Mudah terganggu oleh keributan
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
Biasanya ia pembicara yang fasih
Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
Berbicara dalam irama yang terpola
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara


Tipe Belajar Kinestetik
Siswa yang bertipe belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Ciri-ciri Tipe Belajar Kinestetik :

Berbicara perlahan
Penampilan rapi
Tidak terlalu mudah terganggu dengan situasi keributan
Belajar melalui memanipulasi dan praktek
Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca
Merasa kesulitan untuk menulis tetapi hebat dalam bercerita
Menyukai buku-buku dan mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
Menyukai permainan yang menyibukkan
Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang pernah berada di tempat itu
Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi


Tipe Belajar Taktil
Taktil artinya rabaan atau sentuhan. Siswa yang seperti ini penyerapan hasil pendidikannya melaui alat peraba yaitu tangan atau kulit.
Contoh : mengatur ruang ibadah, menentukan buah-buahan yang rusak (busuk)

Tipe Belajar Olfaktoris
Keberhasilan siswa yang bertipe olfaktoris , tergantung pada alat indra pencium, tipe siswa ini akan sangat cepat menyesuaikan dirinya dengan suasana bau lingkungan. Siswa tipe ini akan cocok bila bekerja di : laboratorium

Tipe Belajar Gustative
Siswa yang bertipe gustative ( kemampuan mencicipi ) adalah mereka yang mencirikan belajarnya lebih mengandalkan kecapan lidah. Mereka akan lebih cepat memahami apa yang dipelajarinya melalui indra kecapnya.

Tipe Belajar Kombinatif
Siswa bertipe kombinatif adalah siswa yang dapat dan mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan lebih dari satu alat indra.Ia dapat menerima pelajaran dangan mata dan telinga sekaligus ketika belajar. Karena banyak ragam tipe belajar siswa, maka kita sebagai pendidik hendaknya mengenali betul anak didik kita dan hendaknya pendidik memiliki berbagai metode mengajar, agar siswa dapat menerima atau mengerti apa yang disampaikan oleh gurunya dengan seefektif dan seefisien mungkin.


Catatan Penting!

Adakalanya siswa terlihat bosan mengikuti pembelajaran dikelas. Kenapa demikian? Salah satunya disebabkan ketidakselarasan antara metode pengajaran dengan tipe belajar yang dimiliki siswa.
Kemajemukan tipe belajar siswa bukan berarti guru harus menggunakan beraneka macam metode mengajar dalam satu kali tatap muka. Cukup satu atau dua namun bervariasi sesuai dengan materi pelajaran yang diberikan.
Keberhasilan belajar tidak dapat dinilai hanya pada hasil belajar, melainkan juga proses belajar yang menyertainya. Ini sekaligus mendidik agar siswa tidak terkontaminasi mindset serba instan.